Kisah Nabi Yahya Dari Lahir Sampai Wafat [Complete] - CHEAP CAR INSURANCE
K

Kisah Nabi Yahya Dari Lahir Sampai Wafat [Complete]

9 Min Read
0 0

Kisah Nabi Yahya

Ada banyak Nabi dan Rasul yang
wajib diimani. Namun, mengimani saja tentu tidak cukup. Manusia harus
mempelajari ajaran, kisah dan perjalanan Nabi untuk diambil pelajaran dan
diteladani di masa sekarang. Salah satu Nabi yang harus diimani adalah Nabi Yahya.
Kisah Nabi Yahya adalah kisah yang wajib Anda ketahui dan dijadikan
sebagai pembelajaran agar menjadi manusia yang lebih baik lagi.

Nabi Yahya merupakan salah satu Nabi dilahirkan dari ayah bernama Zakaria. Zakaria sendiri adalah seorang Nabi. Zakaria memiliki anak bernama Yahya di usianya yang sudah cukup tua. Namun, Allah memberikan kebesarannya kepada kehidupannya. Berikut adalah kisah lengkap mengenai Nabi Yahya sebagai salah satu pengetahuan yang wajib dipahami oleh umat Islam.

Kisah Nabi Yahya di Masa
Kecil dan Pertumbuhan

Kisah Nabi Yahya di Masa Kecil dan Pertumbuhan

Nama Yahya merupakan nama khusus yang diberikan secara langsung oleh Allah. Dikatakan sebagai nama yang khusus dari Allah karena sebelum-sebelumnya belum ada satupun nama Yahya. Kabar mengenai kelahiran Nabi Yahya dituangkan di dalam Al-Qur’an QS Maryam: 7. Ia merupakan keturunan seorang Nabi ternama bernama Zakaria.

Kisah Nabi Yahya di masa kecil dipenuhi
dengan kegiatan belajar dan belajar. Apa yang dilakukan adalah sesuatu yang
bermanfaat dan tidak sia-sia. Ia sangat tekun dan gigih di dalam mendalami ilmu
agama. Bahkan, karena saking gigihnya, saat teman masa kecilnya mengajak untuk
bermain ia dengan tegas menjawab bahwa diciptakannya manusia di dunia tidaklah
untuk bermain-main.

Nabi Yahya tumbuh dan
berkembang dengan kondisi yang berbeda dengan teman-teman sebayanya. Ketika
teman-teman seusianya sibuk menyiksa binatang ketika sedang bermain-main, maka
Yahya kecil lebih suka memberikan makanan kepada binatang yang ada di hadapannya.
Hal inilah yang menjadikan banyak binatang hormat dan juga tunduk kepada Nabi
Yahya.

Karena kebiasaan yang
dilakukan sejak kecil, akhirnya Nabi Yahya tumbuh menjadi sosok anak yang
berakhlak mulia. Ia juga sangat cerdas dan penyayang. Orang-orang mengenal Nabi
Yahya sebagai sosok yang sangat penuh kasih sayang dan berbakti kepada kedua
orang tua yang dikasihinya. Hal ini terus dilakukan sampai ia tumbuh dewasa dan
menjadi sosok tauladan bagi sekalian umat.

Kisah Nabi Yahya dan
Nabi Zakaria dalam Al-Qur’an

Kisah Nabi Yahya dan Nabi Zakaria dalam Al-Qur'an

Berbicara mengenai kisah Nabi Yahya sebenarnya tidak bisa terlepas dari kisah sang ayah,
yaitu Nabi Zakaria. Nabi Zakaria merupakan ayah kandung dari Nabi Yahya yang
juga diberi tugas untuk berdakwah di tengah-tengah Bani Israil yang
menentangnya. Di suatu ketika, Nabi Zakaria tengah merenung bahwa ia sudah
lanjut usia dan merasa khawatir tentang siapa yang akan menjadi penerusnya.

Nabi Zakaria adalah seorang
Nabi yang hingga usia tua belum memiliki anak. Sementara semua saudara dan
kerabatnya adalah orang Bani Israil yang amat menentangnya. Mereka memiliki
kebiasaan maksiat dan melanggar hukum-hukum Allah. Ia merasa khawatir jika ia
meninggal nanti tidak ada yang meneruskannya memimpin umat sesuai ajaran yang
benar.

Ia pun merasa amat sedih di
usia pernikahannya yang sudah mencapai 90 tahun tidak kunjung diberi keturunan.
Meratapi hal itu, ia berdoa kepada Allah dengan doa yang sungguhan. Kemudian ia
percaya bahwa tidak akan ada yang mustahil jika Allah sudah berhekendak. Ia pun
terus memohon agar diberi keturunan putra yang mampu mewarisinya dan menuntun
Bani Israil.

Kemudian, Allah memberikan
wahyu kepada Nabi Zakaria dan hal ini termaktub di dalam Al-Qur’an bahwa Allah
akan memberikan seorang putera yang sholeh. Putra tersebut diberi nama Yahya.
Ia juga akan menjadi seorang pemimpin yang gigih dari godaan syetan. Nabi
Zakaria pun merasa bahwa hal itu tidaklah mungkin karena istrinya tengah dalam
kondisi mandul dan usia Zakaria sudah tua.

Namun ternyata Allah
menunjukkan kekuasaannya dengan memberikan Nabi Yahya sebagai puteranya. Dan
akhirnya, ia menjadi penerus perjuangan Nabi Zakaria yang senantiasa mendapatkan
petunjuk dan lindungan dari Allah Swt.

Makanan
Nabi Yahya dan Kedekatannya dengan Hewan

Kisah Nabi Yahya sunggu sarat akan
makna. Pada suatu ketika, Nabi Yahya sedang menyendiri dan berdo’a di suatu
gurun. Hal ini ia lakukan karena rasa kecintaannya yang sangat tinggi kepada
Allah Swt. Ketika berdo’a, ia pun tak kuasa untuk membendung air matanya.

Hal ini mendorong para
binatang untuk berdiam seketika. Padahal, biasanya mereka saling melonglong dan
mengaung. Namun, tiba-tiba diam saat mendengar Nabi Yahya.

Binatang-binatang yang ada
tersebut ternyata mengetahui bahwa Nabi Yahya lah yang tengah memanjatkan do’a
di gurun. Binatang tersebut berniat untuk menghormati dan memilih untuk
menjauh. Tujuannya adalah agar Nabi Yahya tidak terganggu ketika ia sedang
bermunajat. Hal ini kemudian dinobatkan sebagai salah satu mu’jizat yang
dimiliki oleh Nabi Yahya.

Untuk jenis makanan yang
dimakan oleh Nabi Yahya salah satunya adalah belalang. Kemudian ia meminum air
dengan mengambilnya langsung dari sungai. Dari sini, Nabi Yahya menyadari bahwa
manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang menerima suatu nikmat terbanyak. Ia
kemudian merenung bahwa kekayaan yang sejati merupakan kekayaan hati dengan
ikhlas menerima pemberian dari Allah.

Mengenai makanan Nabi Yahya,
oernah ada riwayat disampaikan oleh Abu Idris Al Khaulani bahwa Nabi Yahya
adalah sosok manusia yang makanannya paling baik. Dimana ia kerap makan
dedaunan bersama dengan para hewan darat, Tidak hanya dengan hewan jinak, namun
juga dengan para hewan liar. Itu ia lakukan dalam rangka menjaga rusaknya
kehidupan manusia itu sendiri.

Kisah Nabi Yahya Ketika
Berdialog dengan Iblis

Kisah Nabi Yahya Ketika Berdialog dengan Iblis

Berikutnya adalah kisah Nabi Yahya saat berdialog dengan iblis terlaknat. Pada suatu
ketika, ada salah satu iblis yang datang menghadap Nabi Yahya. Kedatangan iblis
tersebut bermaksud untuk memberikan nasihat kepada Nabi Yahya. Akan tetapi,
Nabi Yahya enggan menerima nasihat yang diberikan oleh sang iblis karena ia
tahu bahwa iblis pasti berdusta.

Nabi Yahya mengatakan dalam kisah Nabi Yahya
yang diterangkan di Al Quran bahwa ia tidak mau menerima nasihat dari iblis.
Akan tetapi, ia malah meminta kepada iblis untuk memberitahukan soal anak cucu
Nabi Adam. Kemudian sang iblis menjelaskan bahwa anak cucu Adam terbagi menjadi
tiga golongan besar. Pertama adalah golongan yang paling keras di dalam
menentang iblis.

Adapun karakteristik dari golongan yang keras tersebut adalah tidak akan mampu tergoda oleh sang iblis. Oleh karenanya, kelompok iblis tidak akan mendapatkan apa-apa. Adapun golongan dari anak cucu Adam yang kedua adalah golongan yang dikuasai oleh iblis. Golongan ini sangat mudah untuk dipengaruhi kapan saja mereka berada. Sehingga, iblis akan merasa senang dengan mereka yang tunduk.

Selain itu, ada lagi golongan
yang ketika. Iblis mengatakan bahwa golongan yang ketiga ini adalah seperti
Nabi Adam. Dimana Allah melindunginya sehingga iblis pun tidak akan pernah
berhasil menembus mereka. Mendengar hal tersebut, Nabi Yahya bertanya kepada
iblis apakah dia mampu menggodanya.

Mendengar pertanyaan tersebut, sang iblis menjawab ia tidak akan bisa menggoda Nabi Yahya. Kecuali saat Nabi Yahya makan terlalu banyak dan kekenyangan yang membuat ia tertidur sangat pulas. Karena dengan demikian, Nabi Yahya tidak akan bisa beribadah dan sholat malam sebagaimana yang biasa ia lakukan dalam kesehariannya.

Iblis merasa bahwa ia tidak
bisa menggoda Nabi Yahya pada saat itu. Kemudian sang iblis pun pergi dan
berharap di kesempatan yang lain bisa berhasil menggodanya. Dan pada hari yang
lain, iblis kembali mendatangi Nabi Yahya dengan keinginan menggodanya. Ia
datang sembari memperlihatkan barang-barang di dalam gantungan.

Nabi Yahya heran dan bertanya barang apa yang tengah digantung oleh iblis. Kemudian iblis menjawab bahwa itu adalah syahwat anak Adam. Kemudian Nabi Yahya menimpal apakah ia juga memiliki syahwat seperti itu. Iblis menjawab benar tapi hanya sesekali di saat engkau terlalu banyak makan dan membuat lupa melakukan ibadah sunnah.

Nabi Yahya kemudian kembali
bertanya apakah syahwat yang lainnya. Kemudian iblis menjawab tidak ada karena
Nabi Yahya benar-benar sosok yang dijaga oleh Allah. Akhirnya, Nabi Yahya
menjawab bahwa Allah sama sekali tidak akan memenuhi perut Nabi Yahya dengan
aneka makanan di dalamnya. Iblis pun mengakui dan menyadari hal tersebut dan ia
bersikeras untuk tidak memberi nasihat kepada anak Adam.

Kisah Nabi Yahya yang
Menentang Raja Herodes

Nabi Yahya juga diberi
perintah oleh Allah untuk memberikan pelajaran sekaligus menyadarkan salah
seorang raja. Raja tersebut adalah raja yang berkuasa di Kota Yerusalem.
Kerajaan adalah kerajaan yang dibuat oleh Romawi. Dikisahkan bahwa sang raja
memiliki niat untuk menikahi salah seorang perempuan yang masih ada hubungan
saudara, yaitu keponakannya sendiri.

Menikahi keponakan adalah hal
yang dilarang oleh Allah. Bahkan hal tersebut tertuang di dalam Kitab Taurat
bahwa keponakan masih ada hubungan darah. Ia adalah kerabat dekat dan juga
mahromnya. Sehingga, tidak dibenarkan untuk menikahi keponakan sekalipun ia
adalah seorang raja.

Raja tersebut adalah raja
Herodes yang merasa amat jatuh cinta dengan keponakannya. Ia merasa tertarik
dengan kecantikan keponakannya yang bernama Hirodia tersebut. Padahal
sebenarnya, sang raja sudah sangat tahu bahwa menikah dengan keponakan sendiri
merupakan hal yang dilarang di dalam ajaran Taurat. Namun ternyata,
keponakannya tersebut bersedia dipinang oleh sang raja.

Dalam kisah Nabi Yahya, niatan raja
Herodes untuk menikahi keponakannya tersebut sebenarnya sudah diperingatkan
oleh penafsir yang ada di dalam kerajaan tersebut. Namun, keduanya tetap
bersikeras untuk tetap melangsungkan pernikahan. Sehingga, Nabi Yahya yang memberikan
nasihat dan teguran juga sama sekali tidak dihiraukan oleh sang raja.

Suatu hari, Nabi Yahya datang
ke istana untuk mengingatkan sang raja. Namun ternyata ia membuat Hirodia
bersedih bahkan sampai menangis. Hal ini membuat sang raja marah besar. Akhirnya,
ia memberikan perintah kepada pasukan untuk menangkap dan membunuh Nabi Yahya.
Saat ditangkap, Nabi Yahya sama sekali tidak melakukan suatu perlawanan karena
sudah dilindungi oleh Allah.

Nabi Yahya kemudian dibawa
oleh para pengawal untuk mendapatkan hukuman mati. Melihat hal itu, Hirodia
memohon kepada raja agar membawa kepala Nabi Yahya seusai dipenggal. Akan
tetapi, setelah peristiwa tersebut, adzab yang sangat pedih diturunkan oleh
Allah kepada raja dan keluarganya. Dimana mereka diubah tidak lagi berwujud
manusia, namun berwujud hewan. Kisah Nabi Yahya ini
menjadi pelajaran yang berharga bagi kita semua.

Kisah Nabi Yahya Mati
Dipenggal

Mendengar bahwa raja akan
menikahi saudaranya sendiri, Nabi Yahya akhirnya mengeluarkan fatwa. Inti dari
fatwa tersebut adalah mengharamkan jenis perkawinan yang akan dilakukan oleh
sang raja. Hal ini ia lakukan karena Nabi Yahya adalah sosok pemberani.
Bagaimanapun, ia berkeyakinan bahwa pernikahan dengan saudara bertentangan
dengan ajaran dan harus dibatalkan.

Karena fatwa yang dikeluarkan
tersebut, maka akhirnya rencana pernikahan sang raja dengan keponakannya
akhirnya menjadi buah bibir masyarakat. Banyak yang menggunjingkan hal ini.
Mulai dari yang menentang hingga yang mendukung. Dengan sangat cepat, fatwa
yang dikeluarkan oleh Nabi Yahya bisa tersebar dan akhirnya sampai di kalangan
kerajaan.  

Mendengar hal tersebut,
Herodia yang selama ini memiliki ambisi menjadi ratu merasa sangat marah kepada
Nabi Yahya. Ia merasa Yahya sudah benar-benar menghalangi cita-citanya.
Padahal, cita-cita tersebut sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Dan sebab
yang lain adalah Herodia merasa bahwa dirinya sudah dipermalukan di hadapan
orang banyak orang Nabi Yahya.

Karena fatwa tersebut, Herodia
merasa bahwa namanya telah tercoreng dan ia menjadi disorot oleh banyak orang.
Belum lagi ia merasa khawatir jika sang raja berubah fikiran dan terpengaruh
sehingga batal untuk menikahinya. Oleh karena itu, ia segera membuat rencana
agar pernikahannya dengan raja bisa segera dijalankan, Ia melakukan berbagai
hal termasuk dengan cara memanfaatkan kecantikan yang dimiliki.

Kemudian, Herodia menghias diri dengan cara berdandan sebaik mungkin. Dengan begitu, ia akan nampak semakin cantik dan membuat siapapun yang melihatnya menjadi kagum. Ia mengenakan berbagai jenis aksesoris indah kemudian menggunakan jenis busana yang tipis. Sesaat sesudah itu, ia langsung mendatangi raja untuk menjalankan rencananya.

Herodus akhirnya merasa terpana
dan tertarik dengan kecantikan yang dimiliki oleh Herodia. Ia pun bertanya
kepada Herodia datang menemuinya. Ia pun berkata akan memenuhi semua permintaan
Herodia. Akhirnya, Herodia menyampaikan keinginannya. Ia menjelaskan betapa
saat ini mereka berdua sedang dibicarakan banyak orang. Dan itu membuatnya
mempertaruhkan kerhormatan.

Dalam kisah Nabi Yahya, ia juga
menambahkan bahwa itu adalah ulah dari Yahya yang membuat fatwa. Berikutnya, ia
meminta kepada raja untuk menghukum dan membunuh Yahya. Selanjutnya membawa
kepala Yahya di hadapannya. Keinginan tersebut diiyakan saja oleh sang raja
yang pikirannya tengah dibutakan oleh cinta. Ia merasa sangat tergila-gila
kepada Herodia.

Karena tidak lagi menggunakan
akal sehatnya, akhirnya Herodus pun menjalankan apa yang diminta oleh calon
istrinya. Ia kemudian mengirimkan sejumlah pasukan untuk membunuh Yahya. Akhirnya,
yahya pun ditangkap dan dibunuh sesuai dengan permintaan dari Herodia.

Pasukan pun memenggal kepala
Nabi Yahya kemudian membawanya kepada raja. Sang raja akhirnya mempersembahkan
kepala tersebut kepada Herodia. Akhirnya, Herodia merasa bangga karena misi
yang ia jalankan benar-benar berhasil. Ia merasa semua misinya berhasil dan
tidak lama laghi akna menjadi ratu. Namun, sebelum itu terjadi mereka berdua
diberi balasan oleh Allah sampai mati.

Mayat Nabi Yahya disemayamkan di Masjid Umayyah Syiria. Kematiannya membuat banyak orang merasa kehilangan. Padahal, Nabi Yahya adalah sosok yang sangat baik, lembut dan bijaksana. Saat ini, makamnya dikenal dengan nama Masjid Agung Damaskus.

Ada banyak pelajaran yang dapat diambil dari kisah Nabi Yahya. Nabi Yahya mengajarkan kepada manusia untuk menentang kebatilan dan menegakkan kebenaran meskipun itu pahit. Dan semua adalah kekuasaan Allah dimana Dia bisa melakukan apapun yang dikehendaki. Sekalipun itu adalah sesuatu yang terbilang mustahil.

Sekian pembahasan Kisah Nabi Yahya, silahkan disebarluaskan, semoga membawa manfaat bagi kita semua.

Ayo bergabung dengan komunitas pondokislam.com dan dapatkan MP3 Al-Quran 30 Juz yang menyejukkan hati.

Categorized in:

Trả lời