Kisah Nabi Yusuf Menjalani Kehidupan Yang Penuh Tantangan - CHEAP CAR INSURANCE
K

Kisah Nabi Yusuf Menjalani Kehidupan Yang Penuh Tantangan

9 Min Read
0 0

Kisah Nabi Yusuf

Nabi Yusuf merupakan putra ke-7 dari 12 putra putri Nabi Yaqub Alaihissalam. Kisah Nabi Yusuf ini juga perlu dijadikan sebagai pelajaran hidup. Kisah lika-liku perjalanan Nabi Yusuf tidak semulus yang kita bayangkan. Seperti yang kita ketahui bersama, Yusuf merupakan seorang nabi yang dikaruniakan Allah dengan wajah yang sangat tampan. Sehingga, tidak heran jika setiap wanita mendambakannya. Selain itu, Nabi Yusuf juga dimanjakan oleh ayahnya. Kisah Nabi Yusuf berikut penuh perjuangan dan makna.

Perlakuan yang berbeda dari Nabi Yakub kepada anak-anaknya,
telah menimbulkan rasa iri hati, serta benci diantara Saudara Nabi Yusuf yang
lain. Saudara-saudara Nabi Yusuf tersebut merasa bahwa mereka di anaktirikan
oleh ayahnya yang tidak adil. Penasaran dengan apa saja kisah Nabi Yusuf? Simak
ulasannya berikut ini.

Pertemuan di antara saudara-saudara Nabi Yusuf

Pertemuan di antara saudara-saudara Nabi Yusuf

Saudara-saudara Nabi Yusuf melakukan pertemuan rahasia yang
mereka adakan dengan tujuan untuk merundingkan maksud yang mereka kehendak,
serta mengatur strategi yang harus mereka lakukan supaya membuat Nabi Yusuf
celaka, dan menuntut perlakuan yang adil dari Ayahnya.

Salah satu dari Saudara Nabi Yusuf berkata” tidakkah
kamu merasakan juga perlakuan terhadap kita sebagai anak-anaknya tidak adil dan
berat sebelah? Ayah lebih mencintai dan menyayangi Yusuf lebih daripada kita,
seolah-olah Yusuf serta Benjamin lah anak kandungnya dan kita adalah anak
tirinya.

Padahal, kita semua merupakan anak dari dari orang tua kita,
serta lebih tua dibandingkan mereka berdua. Kitalah yang selalu mendampingi
ayah, dan mengurus segala keperluan rumah tangga.

Kita merasa kenapa hanya Yusuf dan Benyamin yang
mendapatkan  keistimewaan di sisi ayah.
Apakah ibunya lebih dekat dibandingkan dengan ibu kita? Lalu kemudian apa salah
kita? Lahir dari ibu yang mendapat tempat kedua di hati Ayah?

Ataukah karena paras Yusuf yang lebih tampan dan cakap
dibandingkan paras sebagai yang  sudah
demikian diciptakan oleh Tuhan, serta sesekali bukan kehendak atau hasil usaha
kita sendiri?

Dari salah satu ucapan Saudara Nabi Yusuf tersebut akhirnya
dari pertemuan tersebut terjadilah niat jahat saudara-saudara untuk
mencelakainya.

Mimpi Nabi Yusuf

Mimpi Nabi Yusuf

Di malam hari di mana ketika saudaranya melakukan pertemuan
sembunyi untuk merancangkan muslihat, serta rancangan jahat terhadap diri dan
adiknya. Waktu itu Nabi Yusuf sedang tidur nyenyak, beliau sedang bermimpi yang
mengasyikkan.

Mimpi yang tidak pernah 
direncanakan atas dirinya, serta tidak terbayang olehnya jika
penderitaan yang akan dialami nya, karena perbuatan saudara kandungnya sendiri.
Perbuatan tersebut timbul karena sifat sifat cemburu, iri hati serta dengki.

Dimana ketika mimpi tersebut, Nabi Yusuf melihat di dalam
dunia seakan-akan ada sebelas bintang, kemudian matahari dan bulan yang berada
di langit turun dan sujud di depannya.

Terburu-buru setelah bangun dari tidurnya, Nabi Yusuf
kemudian menghampiri ayahnya dan menceritakan apa yang ia lihat serta alami di
alam mimpi.

Mendengar cerita dari anaknya, Yakub, yaitu ayah Nabi Yusuf
berseri-seri. Ia berkata kepada putranya ” wahai anakku mimpimu merupakan
mimpi yang berisi serta bukan mimpi yang kosong. Mimpimu memberikan tanda,
serta membenarkan firasatku pada dirimu jika engkau dikaruniakan oleh Allah
sebuah kemuliaan. Ilmu serta kelipatan hidup yang mewah.

Mimpimu merupakan sebuah kabar gembira dari Allah kepadamu,
jika hari depanmu merupakan hari yang cerah dan penuh kebahagiaan. Hari besar
mu penuh dengan kebesaran dan kenikmatan yang berlimpah limpah. Namun, Meskipun
demikian engkau harus tetap berhati-hati, wahai anakku, jangan pernah engkau
ceritakan mimpimu tersebut kepada saudara, 
yang aku tahu, mereka tidak menaruh rasa cinta kepadamu

Bahkan,  mereka merasa
iri kepadamu karena kedudukan yang aku berikan kepadamu dan kepada adikmu
Benjamin.

Nabi Yusuf dimasukkan ke dalam Perigi

Nabi Yusuf dimasukkan ke dalam Perigi

Pada esok harinya, setelah semalam suntuk saudara kandung
Yusuf bertemu dan merundingkan siasat untuk merencanakan penyingkiran kepada
dirinya. Maka datanglah mereka menghadapi Nabi Yakub untuk meminta izin,  membawa Nabi Yusuf berekreasi bersama di luar
kota.

Salah satu saudaranya yang pandai berkata menyampaikan
maksud tersebut kepada ayahnya ” Ayah kami yang kami cintai, kami  memiliki hajat untuk berekreasi di luar kota
beramai ramai dan ingin sekali membawa adik kami, Yusuf serta, dan tidak
ketinggalan .

Kami ingin menikmati udara yang cerah di bawah langit biru
yang bersih. Kami akan membawa bekal makanan serta minuman yang cukup sebagai
santapan selama sehari berada di luar kota untuk bersukacita dan
bersenang-senang”

Mendengar ucapan tersebut, sang ayah mengijinkannya untuk
membawa Nabi Yusuf pergi ke luar kota. Akan tetapi, ternyata di balik hal
tersebut, saudara-saudaranya sudah menyimpan maksud yang jahat.
Saudara-saudara  ini bukanlah mengajaknya
berekreasi, melainkan memasukkan Nabi Yusuf ke dalam Perigi.

Nabi Yusuf dijual sebagai budak

Nabi Yusuf dijual sebagai budak

Berada di dalam sumur seorang diri, meliputi oleh kegelapan
serta kesepian yang mencengkram. Melihat ke atas atau ke bawah ke kanan dan ke
kiri, memikirkan bagaimana ia bisa mengantarkan dirinya dari kegelapan tersebut,
akan tetapi, Nabi Yusuf tidak melihat sesuatu yang bisa menolongnya.

Nabi Yusuf hanya melihat bayangan tubuhnya di dalam air yang
cetek di bawah kakinya. Sungguh sebuah ujian yang amat berat bagi seorang
pemuda Yusuf yang masih belum memiliki banyak pengalaman di kehidupan. Seperti
pertama kalinya berpisah dari ayah yang sangat menyayangi dan memanjakannya.

Berat ujian tersebut karena yang melemparkannya ke dasar
Telaga tersebut adalah saudara saudara kandungnya sendiri.

Nabi Yusuf ,  sambil
memikirkan nasib yang sedang dialami, bagaimana 
bisa menyelamatkan dirinya dari bahaya kelaparan sekiranya dirinya tidak
tertolong. Dia selalu mengenang wajah 
ayahnya ketika melihat saudara-saudaranya kembali pulang ke rumah tanpa
dirinya bersama mereka.

Setelah tiga hari pasca peristiwa tersebut, belum ada
tanda-tanda yang memberi harapan baginya untuk bisa keluar dari kurungannya.
Sedangkan, bahaya kelaparan  sudah mulai
membayangi dan sudah nyaris berputus asa.

Hingga akhirnya, datanglah seseorang yang berada di sekitar
telaga tersebut. Nabi Yusuf berharap orang tersebut akan menolongnya, akan
tetapi, hal yang terjadi malah sebaliknya. Nabi Yusuf,  bukankah ditolong, melainkan beliau dijual
sebagai budak.

Diadu Domba Nyonya Futhifar

Diadu Domba Nyonya Futhifar

Nabi Yusuf hidup dengan tenang dan tentram di rumah
Futhifar, yaitu seorang ketua polisi Mesir. Sejak ia menginjakkan kakinya di
rumah tersebut, dirinya mendapatkan kepercayaan penuh dari kedua majikan.

Nabi Yusuf mengurus rumah tangga mereka dan melaksanakan
perintah, serta segala keperluan mereka dengan sesungguh hati, serta penuh
kejujuran. Nabi Yusuf tidak pernah menuntut upah, serta balasan atas segala apa
tenaga dan jerih payah yang sudah diberikan untuk kepentingan keluarga mereka.

Ia bukan hanya menganggap dirinya sebagai hamba bayaran,
lebih dari itu, Nabi Yusuf juga sudah menganggap dirinya sebagai seorang
daripada anggota keluarga. Demikian pula anggapan dari majikan kepadanya.

Pergaulan sehari-hari dibawah satu rumah antara Nabi Yusuf
remaja yang gagah perkasa dengan seorang nyonya Futhiar, orang perempuan yang
muda yang cantik. Tidak bisa dipungkiri akan adanya Resiko yang terjadi seperti
perbuatan maksiat. Jika tidak ada kekuatan Iman serta taqwa yang mampu menyekat
hawa nafsu dan amarah bisu.

Rasa simpati dan kagum, dari majikan kepada cara kerja
Yusuf, berubah menjadi simpati serta kekaguman terhadap bentuk badan serta
paras mukanya. Tingkah laku Yusuf diperhatikan dari jauh serta diiringi dengan
penuh hati-hati.

Bunga api cinta yang masih kecil di dalam hati Futhiar
terhadap Yusuf semakin hari semakin membesar dan membara. Setiap kali dirinya
berada di dekatnya, atau hanya sekedar mendengar suara dan langkah kakinya.

Meskipun dirinya berusaha untuk memadamkan api yang membara
dalam dirinya tersebut, perasaan serta nafsu birahi yang sedang bergelora  di dalam hatinya. Untuk menjaga marwah nya
sebagai majikan dan mempertahankan sebagai istri ketua Polres. Akan tetapi,
diirnya tidak berdaya untuk  menguasai
perasaan hati serta hawa nafsu dari kekuatan akarnya.

Seraya memalingkan wajah ke arah, berkatalah Yusuf ”
semoga Allah melindungiku dari godaan setan, tidak mungkin wahai tuan puteri,
aku akan melakukan hal tersebut , dan memenuhi kehendakmu. Jika aku melakukan
apa yang tuan puteri kehendaki, maka aku telah menghianati tuanku, suami tuan
yang sudah memberikan kebaikan sangat besar kepadaku.

Kepercayaan yang sudah dilimpahkan kepadaku merupakan sebuah
amanat yang tidak patut jika aku cederai. Sekali tidak akan aku balas budi baik
tuanku dengan penghianatan dan penodaan nama baiknya.

Selain itu, Allah pun akan murka kepadaku,  dan akan mengutukku, jika aku melakukan apa
yang sudah tuan Puteri mintakan kepadaku. Allah Maha Mengetahui segala apa yang
diperbuat oleh hamba-nya.

Nabi Yusuf di dalam penjara

Nabi Yusuf di dalam penjara

Nabi Yusuf dimasukkan ke dalam penjara bukannya karena dia
melakukan kesalahan atau kejahatan, akan tetapi, karena sewenang-wenang nya
penguasa yang memenjarakan untuk menutupi dosanya sendiri dengan menempelkan
desa tersebut kepada orang yang dipenjarakan.

Akan tetapi bagi Nabi Yusuf, penjara  merupakan tempat yang aman untuk menghindari
segala godaan serta tipu daya yang akan menjerumuskan ke dalam kemaksiatan
serta perbuatan mungkar. Nabi Yusuf hidup dalam sebuah penjara yang gelap serta
sempit.

Gerak badannya, serta pandangan matanya dibatasi, akan lebih
baik serta lebih disukai dibandingkan hidup di alam bebas di mana jiwanya
tertekan dan hatinya tidak merasa aman dan tentram.

Di dalam penjara tersebut, Nabi Yusuf bisa membulatkan
pikirannya, serta jiwanya untuk beribadah dan menyembah kepada Allah. Selain
itu, nabi Yusuf juga dapat melakukan dakwah di dalam penjara, memberi
bimbingan, serta nasehat kepada orang yang salah, supaya mereka tidak melakukan
dosa dan kejahatan.

Mengajarinya bertaubat dan kembali menjadi orang-orang yang
baik. Sedangkan kepada yang tidak berdosa yang menjadi korban perbuatan
penguasa yang sewenang-wenang, di berikanlah hiburan agar mereka senantiasa bersabar
dan bertakwa. Senantiasa bertawakal, serta beriman, memohon kepada Allah untuk
mengakhiri penderitaan dan kesengsaraan mereka.

Bersama dengan Nabi Yusuf, dipenjarakan juga dua orang pegawai istana raja dengan tujuan akan meracunkan raja atas perintah, serta dengan kerjasama dengan pihak musuh istana. Dua pemuda pegawai yang dipenjarakan tersebut, yaitu seorang penjaga gudang makanan dan seorang pegawai pelayan meja istana. Kisah Nabi Yusuf berlanjut dengan dibebaskan dari penjara.

Yusuf dibebaskan dari penjara

Yusuf dibebaskan dari penjara

Pada suatu hari berkumpul di istana raja Mesir, para
pembesar, pasukan , serta para arif bijaksana yang sengaja diundang untuk
memberi takbir mimpi yang sudah meruncingkan dan menakutkan hatinya.

Mimpi seolah-olah melihat tujuh ekor sapi betina lain yang
kurus kurus. Selain itu, dirinya juga melihat di dalam mimpinya tujuh butir
gandum hijau di samping tujuh butir yang lain kering. Tidak seorang daripada
pembesar-pembesar yang didatangkan tersebut bisa memberi tafsiran takbir bagi
mimpi Raja.

Bahkan, sebagian daripada mereka menganggapnya sebagai mimpi
kosong yang tidak memiliki arti. Selain itu, juga banyak yang menganjurkan
kepada raja untuk melupakan saja mimpi tersebut, serta menghilangkannya dari
pikirannya.

Pelayan raja yang merupakan teman dari Nabi Yusuf ketika
dipenjara, pada masa pertemuan raja dengan para tetangga tersebut, teringat
dengan pesan Nabi Yusuf kepadanya sewaktu dirinya akan dikeluarkan dari penjara
.

Tabir yang diberikan oleh Nabi Yusuf bagi mimpinya sangatlah
tepat, telah terjadi sebagaimana yang sudah ditakdirkan. Ia kemudian
memberanikan diri untuk menghampiri raja dan berkata ” wahai Paduka
tuanku, seorang teman kenalan di dalam penjara ada yang pandai menarfsirkan
mimpi .

Seorang tersebut memiliki wajah yang sangat cakap, ramah, serta memiliki budi pekerti yang luhur. Ia tidak berdosa serta tidak melakukan kesalahan apapun. Ia dipenjara lantaran tuduhan serta fitnah palsu belaka. Ia telah memberi takbir untuk mimpiku , ketika hamba sedang berada di dalam tahanan bersamanya.

Tabir yang diberikannya sangat tepat, serta benar sesuai
dengan yang hamba alami sekarang. Takkala padua tuab berkenan, maka hamba akan
pergi mengunjunginya di penjara untuk bertanya terkait dengan takbir mimpi
paduka Tuan.

Atas  izin raja,
pergilah pelayan mengunjungi Nabi Yusuf ke 
penjara. Ia kemudian  menyampaikan
kepada Nabi Yusuf, terkait dengan kisah mimpi raja yang tidak seorang  daripada 
anggota kaki tangannya , serta para penasihatnya dapat  memberikan takbir yang memuaskan, serta
melegakan hati majikannya.

Ia mengatakan kepada Nabi Yusuf jika raja dapat  dipuaskan dengan ketika ada orang yang
menafsirkan mimpinya, mungkin sekali ia akan dikeluarkan dari penjara , serta
dengan demikian akan berakhirlah penderitaan yang akan dialami bertahun-tahun
dalam kurungan.

Yusuf menahan Benyamin sebagai tahanan

Yusuf menahan Benyamin sebagai tahanan

Kisah Nabi Yusuf berikutnya dimulai dengan Yusuf menerima saudara-saudaranya sebagai tamu selama kurang lebih tiga hari tiga malam. Setelah selesai masa bertamu, bersiap-siaplah mereka  untuk pulang kembali ke negerinya, sesudah karung-karung mereka terisi  dengan penuh gandum dan bahan-bahan makanan yang lengkap.

Setelah berjabat tangan, meminta undur diri dari Yusuf,
bergeraklah kafilah mereka menuju pintu gerbang ke luar kota. Tetapi sebelum
kafilah sempat melewati batas kota, tiba-tiba beberapa pengawal istana yang
berkuda mengejar mereka, serta 
memerintah agar berhenti,  dan
dilarang meneruskan perjalanan, sebelum diadakan pemeriksaan terhadap
barang-barang  mereka.

Para pengawal mengatakan bahwa sebuah piala gelas minum raja
telah hilang , serta mungkin salah seorang daripada meraka  yang mencurinya.          

Kafilah berhenti di tempat serta dengan tegas  berkatalah juru cakap mrk: “Demi Allah kami datang kemari bukannya untuk mengacau, setrta  tidak mungkin bahwa salah seorang daripada  kami akan mencuri piala itu.

Kami merupakan putera-putera Ya’qub pesuruh Allah. Kami
sudah merasa berhutang budi kepada raja , serta 
banyak berterimakasih atas bantuan yang telah diberikan kepada kami.
Tidak mungkin  kami akan membalas
kebaikan hati raja dengan mencuri barang miliki raja ?

Namun untuk membenarkan kata-kata kami, kami tidak
berkeberatan, jika karung-karung, serta barang-barang kami dibongkar dan
digeledah sepuas-puasnya. Dan bila ternyata ada salah seorang daripada  kami yang kedapatan piala itu di dalam kumpulan
barang-barang tersebut, kami rela menyerahkannya kepada raja untuk diberi
ganjaran yang setimpal.”

Kisah nabi Yusuf sangatlah penuh dengan lika-liku, untuk itu, sebagi umat muslim, mari kita senantiasa meneladani kisah Nabi Yusuf.

 

Sekian pembahasan Kisah Nabi Yusuf, silahkan disebarluaskan, semoga membawa manfaat bagi kita semua.

Ayo bergabung dengan komunitas pondokislam.com dan dapatkan MP3 Al-Quran 30 Juz yang menyejukkan hati.

Categorized in:

Trả lời